bibit padi

By wahyudihamdani062ip1

Februari 21, 2010

Category: Uncategorized

Leave a Comment »

Petani Membersihkan Bibit Padi yang Dicabut Dari Persamaian,

Petani di Desa Rima Jeuneu Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, membersihkan bibit padi yang dicabut dari persamaian, Kamis (18/12). Bibit-bibit padi tersebut selanjutnya akan ditanam menggunakan pola legowo sehingga diharapkan akan semakin meningkatkan produksi padi petani. SERAMBI/YOCERIZAL

BANDA ACEH – Mercy Corp selama dua tahun ini telah menginisiasi program pelatihan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT) di Desa Rima Jeuneu, Kecamatan Pekan Bada, dan Desa Naga Umbang, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar. Disamping itu, Mercy Corp juga pembiayaan kepada petani cabe dan bawang di Desa Cot Irie, Kecamatan Darul Imarah. Hasilnya, selain motivasi petani meningkat, produksi yang dicapai juga cukup memuaskan. Kamis (17/121), Mercy Corp mengundang 10 jurnalis di Banda Aceh untuk melihat langsung keberhasilan petani di desa tersebut.

Isnaini A Djalil, Senior Rice Project Officer Mercy Corp menjelaskan, dalam pelaksanaan program ini pihaknya memberikan pelatihan untuk peningkatan kapasitas petani serta dan pendampingan. Disamping itu, pihaknya juga bekerjasama dengan Balai Penyuluh Pertanian Lhoknga danDarul Imarah. Di desa Rima Jeuneu diinformasikan, produksi padi yang sebelumnya sebanyak 5,7 ton per hektare sekarang naik menjadi 7,2 ton. Petani juga telah mau mengikuti pola tanam baru dengan sistem tanam legowo.

Disamping itu yang paling menggembirakan petani di sana, adalah musim panen yang berlangsung dua kali dalam setahun.  Menurut Ketua Kelompok Tani Lestari, Abdurrahman, ini merupakan yang pertama sekali terjadi mengingat sawah yang digarap merupakan sawah tadah hujan atau non irigasi. Minat bertani pun semakin meningkat. Dari sebelumnya berjumlah 30 orang kini jumlah petani bertambah menjadi 63 orang.

Petani muda, Drs Fajri, mengungkapkan, keberhasilan panen dua kali setahun tersebut karena ketersediaan air yang mencukupi. Kebutuhan air persawahan itu ditarik dari rawa-rawa yang berjarak sekitar 200 meter dari persawahan. Hal serupa juga terjadi di Desa Naga Umbang. Hasil panen yang sebelumnya sebanyak 4,6 ton per hektare naik menjadi 5,6 ton. Sementara untuk meningkatkan produksi padi dengan panen dua kali setahun, pihaknya tengah membangun embung yang diharapkan tuntas pada musim tanam gadu 2010 nanti.

Kepala BPTP Aceh, T Iskandar, sangat optimis dengan pola tanam legowo ini, produksi padi petani akan meningkat. Dia menargerkan, hasil panen pada tahap pertama penanaman ini bisa mencapai 6 ton per hektarenya. Empat tahun mendatang, target produksi diyakini bisa meningkat lagi mencapai 8 ton per hektare. “Kita sangat optimis target itu bisa tercapai,” ucapnya. Sementara terkait pembiayaan petani cabai dan bawang di Desa Cot Irie, Mercy Corp bekerjasama dengan BPRS Baiturrahman, BPRS Hikmah Wakilah, dan BPRS Hareukat. “Selama ini perbankan menganggap pertanian memiliki risiko sangat tinggi, tetapi setelah kami jajaki ternyata tidak. Sektor pertanian cukup menguntungkan,” kata Elfin dari BPRS Baiturrahman. Sugito dari BPRS Hikmah Wakilah, bahkan menyatakan komitmennya untuk terus melakukan pembiayaan ke sektor pertanian. Tentunya kepada petani yang memiliki kompetensi, yang benar-benar serius dan sungguh-sungguh menekuni bidang pertanian.(yos)

Tinggalkan komentar